Bicara masalah
Mark Zuckerberg Pasti yang ada dalam ingatan anda adalah Facebook, Mark Zuckerberg adalah sosok yang kharismatik dengan Senyuman khasnya dan Pemuda terkaya didunia ini menjadi berita hangat di Dunia Maya Khususnya pengguna
Google Plus+, Mark Zuckerberg adalah magnet bagi
Google Plus+. Mark Zuckerberg adalah seorang CEO Facebook, ia membuat banyak berita. Tidak lama setelah proyek
Google Plus+ pertama kali di-soft launching, Mark Zuckerberg menjadi orang yang paling banyak Followernya. Artinya dengan menjadi follower tentu saja banyak orang yang berharap menerima update status dari Mark jika status tersebut ditujukan untuk publik. Namun sampai sekarang, sebagai seorang followernya di Google Plus belum ada satupun update status yang saya terima.
Berikutnya adalah foto profil Mark di
Google Plus+ yang tidak menunjukkan wajah senang seperti foto profilnya di Facebook. Mungkin ini hanya pemilihan foto saja, namun beberapa waktu kemudian ia mengganti foto tersebut, menjadi foto yang lebih bersahabat. Banyak orang menduga-duga foto profil yang pertama tersebut menandakan Mark tidak begitu senang dengan kehadirang
Google Plus+.
Setelah menjadi yang terbanyak followernya di
Google Plus+, tiba-tiba beberapa hari yang lalu Mark Zuckerberg menghilang dari daftar tersebut. Dilaporkan oleh theinquirer.net pada hari Rabu yang lalu, tampaknya Mark Zuckerberg telah kehilangan posisi pertama sebagai yang paling banyak followernya di
Google Plus+. Demikian juga dengan beberapa eksekutif Google lainnya seperti Larry Page, Marissa Mayer, dan Vic Gundotra. theinquirer.net berspekulasi bahwa Mark Zuckerberg telah menutup akunnya di
Google Plus+ agar ia tidak dapat di-track. Namun melihat beberapa eksekutif Google juga mengalami penurunan follower dan juga hilang dari daftar tersebut tampaknya spekulasi ini tidak benar.
Tidak butuh lama dari laporan theinquirer.net sebelumnya, tiba-tiba Mark Zuckerberg kembali ke posisi semula sebagai pengguna paling banyak follower-nya di
Google Plus+. Jumlahnya pun meningkat drastis menjadi lebih dari 100 ribu follower. Dengan bisa diketahuinya kembali jumlah follower, artinya menurut theinquirer.net, Mark telah mengubah kembali setting akun Google Plusnya menjadi terlihat oleh Publik. Padahal sebelumnya theinquirer.net berspekulasi Mark telah menutup akunnya di Google Plus karena masalah privasi.
theinquirer.net, tampaknya berasumsi Mark membaca apa yang mereka beritakan sehingga kembali membuka akses publik ke akunnya di
Google Plus+. Asumsi theinquirer.net ini ditopang oleh data yang diambli dari Social Statistics yang melaporkan beberapa hari yang lalu Mark Zuckerberg, bersama dengan beberapa karyawan Google, menutup profilnya sehingga mereka tidak terlihat lagi dalam daftar paling banyak follower-nya di Google Plus. Namun, sepertinya mereka telah kembali ke posisi semula dengan memperbaiki pengaturan profil mereka . Namun benarkah perkiraan dan dugaan tersebut?
Mark Zuckerberg dalam kemunculannya kembali menjadi pemenang dengan memperoleh 50.000 follower baru sejak 12 Juli, naik dari 135.000 sampai 185.000 pada siang 14 Juli. Pertanyaannya mungkin Mark menutup akunnya di Google Plus atau setidaknya mengubah pengaturan profilnya agar tidak terlihat oleh publik? Kira-kira apakah Mark mengeluhkan privasi di Google Plus+ dibandingkan dengan Facebook?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut mendapat jawaban hari ini dan yang melaporkan hal ini masih theinquirer.net. Menurut Vic Gundotra, Google SVP of engineering, ada semacam glitch terhadap akun Mark karena follower-nya sangat banyak. Jadi bukan karena Mark menutup atau mengatur ulang privasi akunnya di Google Plus. Spekulasi bahwa Mark telah menutup akun atau memperbaiki pengaturan privasinya karena masalah privasi tidaklah benar. Hal ini lebih kepada sedikit masalah di perangkat lunak Google mengingat Google Plus masih sangat baru.
Vic Gundotra juga menambahkan bahwa
Google Plus+ masih dalam tahap eksperimen dan kesalahan seperti ini masih sangat wajar. Ia juga mengatakan bahwa Google Plus+ sudah digunakan 10 juta pengguna dan men-share satu miliar konten sehari. Ini menunjukkan hal yang sangat bagus dan cukup besar bagi sebuah proyek yang masih dalam posisi Beta sehingga hilang timbulnya Mark Zuckerberg bisa dipastikan karena adanya sesuatu kesalahan tertentu dalam software, bukan karena Mark itu sendiri atau masalah privasi.
Vic Gundotra juga menginformasikan bahwa dari 10 juta pengguna awal Google Plus+ tersebut, 90% adalah pria. Berbeda dengan yang diberikan oleh Vic, SocialStatistics yang men-track sebanyak 31,025 Google+ profil menyebutkan bahwa 86.8% pengguna Google Plus+ adalah pria. Angka ini juga berbeda dengan yang diberikan oleh FindPeopleOnPlus, yang menyatakan bahwa pengguna Google Plus 73,70% adalah pria, 24, 74% perempuan, 0,99% lainnya, dan tidak memberikan jenis kelamin sebesar 0,57%.